Penyakit Kulit (Herpes)

Penyakit Cacar (Herpes)

Penyakit Cacar atau yang disebut sebagai ‘Herpes’ oleh kalangan medis adalah penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok. Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam golongan, Herpes Genetalis dan Herpes Zoster.

Herpes Genetalis adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama dibagian kelamin (vagina, penis, termasuk dipintu dubur/anus serta pantat dan pangkal paha/selangkangan) yang disebabkan virus herpes simplex (VHS), Sedangkan Herpes Zoster atau dengan nama lain ‘shingles’ adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung cairan hampir pada bagian seluruh tubuh.

Herpes zoster juga dikatakan penyakit infeksi pada kulit yang merupakan lanjutan dari pada chickenpox (cacar air) karena virus yang menyerang adalah sama, Hanya terdapat perbedaan dengan cacar air. Herpes zoster memiliki ciri cacar gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada bagian tertentu di badan, bisa di bagian punggung, dahi atau dada.

  • Cara Penularan Penyakit Cacar (Herpes)
  • Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Namun pada herpes zoster, seperti yang terjadi pada penyakit cacar (chickenpox), proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah. Pada penyakit Herpes Genitalis (genetalia), penularan terjadi melalui prilaku sex. Sehingga penyakit Herpes genetalis ini kadang diderita dibagian mulut akibat oral sex. Gejalanya akan timbul dalam masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak (terserang) virus varicella-zoster.

    Seseorang yang pernah mengalami cacar air dan kemudian sembuh, sebenarnya virus tidak 100% hilang dari dalam tubuhnya, melainkan bersembunyi di dalam sel ganglion dorsalis sistem saraf sensoris penderita. Ketika daya tahan tubuh (Immun) melemah, virus akan kembali menyerang dalam bentuk Herpes zoster dimana gejala yang ditimbulkan sama dengan penyakit cacar air (chickenpox). Bagi seseorang yang belum pernah mengalami cacar air, apabila terserang virus varicella-zoster maka tidak langsung mengalami penyakit herpes zoster akan tetapi mengalami cacar air terlebih dahulu.

  • Tanda dan Gejala Penyakit Cacar (Herpes)
  • Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan virus herpes secara umum adalah demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian rubuh, munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita adalah sakit perut.

  • Penanganan dan Pengobatan Penyakit Cacar (Herpes)
  • Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock.

    Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan (blisters).

    Pada kondisi serius dimana daya tahan tubuh sesorang sangat lemah, penderita penyakit cacar (herpes) sebaiknya mendapatkan pengobatan terapy infus (IV) Acyclovir. Sebagai upaya pencegahan sebaiknya seseorang mendapatkan imunisasi vaksin varisela zoster. Pada anak sehat usia 1 – 12 tahun diberikan satu kali. Imunasasi dapat diberikan satu kali lagi pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60% – 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya, berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa bertahan sampai 10 tahun.

    Penyakit Diabetes

    Penyakit Diabetes Mellitus (DM)

    Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

  • Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
  • Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 – 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.

    Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :

    1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
    2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
    3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
    4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
    5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
    6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
    7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
    8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
    9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
    10.Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.


  • Tipe Penyakit Diabetes Mellitus
  • 1. Diabetes mellitus tipe 1
    Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin,dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja.

    Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.

    2. Diabetes mellitus tipe 2
    Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.

    Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.

    TB Paru

    Waspadai Penyakit TB paru, Seorang Penderita TB Dewasa Bisa Menulari Sepuluh Anak

    Setiap tahun dunia diingatkan tentang bahaya TB melalui “TB Day” yang diperingati setiap tanggal 24 Maret. Walaupun pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi penyakit TB, angka kejadian penyakit ini tetap tinggi dan cenderung meningkat.

    Kasus di atas sering terjadi di masyarakat. Penderita TB anak yang tidak terdeteksi, atau terlambat diketahui. Selain karena sulitnya dokter mendiagnosa kasus TB pada anak, banyak pula masyarakat yang belum mengetahui seluk beluk penyakit ini. Masih banyak orang yang tidak mengerti bahwa penyakit TB dapat menular. Hal ini menyebabkan sebagian masyarakat tidak waspada ketika mengetahui ada penderita TB dewasa di sekitarnya. Penderita sendiri terkadang malas berobat atau tidak tuntas menyelesaikan pengobatan. Padahal sumber penularan yang paling berbahaya adalah orang dewasa yang positif menderita TB.

    Dalam ‘Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis’ yang dikeluarkan Departemen kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2003, diperkirakan terdapat 8 juta kasus baru terjadi di seluruh dunia setiap tahun dan hampir 3 juta orang meninggal sebagai akibat langsung dari penyakit ini. Kasus tuberculosis pada anak terjadi sekira 1,3 juta setiap tahun dan 450.000 di antaranya meninggal dunia. Laporan World Health Organization (WHO), tahun 1997, menyebutkan Indonesia menempati urutan ketiga dunia dalam hal jumlah kasus TB setelah India dan Cina. Pada tahun 1999 WHO memperkirakan, dari setiap 100.000 penduduk Indonesia akan ditemukan 130 penderita baru TB paru dengan bakteri tahan asam (BTA) positif.

    Sebagian besar orang yang terinfeksi (80-90%) belum tentu menjadi penderita tuberculosis. Untuk sementara, kuman yang berada dalam tubuh mereka bisa berada dalam keadaan dormant (tidur). Orang yang tidak menjadi sakit tetap mempunyai risiko untuk menderita tuberculosis sepanjang sisa hidupnya. Sedangkan mereka yang menjadi sakit disebut sebagai penderita tuberculosis.

    Penyembuhan secara Gaib

    Penyakit ini datang mendadak, dan tanpa pandang bulu apapun agama anda. Penyakit ini sulit dideteksi oleh dokter yang tidak memahami spiritualitas.
    Anda pernah mendengar ilmu hitam yang dapat mengirim santet, pelet, teluh, guna – guna dan sihir?. Penyakit ini berasal dari virus setan. Tentu saja kebanyakan setan membawa dan menularkannya atas suruhan dari manusia.Walau demikian Allah pasti mengetahui setiap niatan hati dan perbuatan manusia.
    Penyakit – penyakit tersebut disebut “penyakit mistis”. Banyak orang beranggapan penyakit ini adalah penyakit ghaib, karena dapat dirasakan tetapi tidak dapat dinyatakan dalam bentuk diagnosa ilmu kedokteran. Saya tidak sependapat dengan sebutan ghaib karena ghaib mengandung pengertian tidak terlihat. Penyakit mistis apapun jenis penyakit entah santet, sihir atau teluh sebenarnya dapat dibuktikan secara nyata dan dapat dilihat, bahkan dapat dilogika oleh akal maupun hati.

    Ciri – ciri penyakit non medis :
    Hampir semua penyakit sebab sihir, santet, guna – guna dan teluh gejala awal hampir sama. Beberapa gejala umumnya antara lain:

    1. Penyakit ini awalnya menyerang psikis. Orang ini mengalami gelisah, galau, sedih yang tiada sebabnya disertai dengan rasa hawa panas.
    2. Setelah psikis lemah maka tubuh rentan terhadap penyakit.  Pada serangan fisik orang ini mengalami sakit yang terlihat medis namun setelah diperiksa oleh dokter sulit dinyatakan.
    3. Jikapun ternyata penyakit dapat diagnosa medis diobati dengan medical umum  maka biasanya penyakit tersebut tetap tidak sembuh.
    4. Biasanya penyakit datang tiba – tiba, hilang tiba – tiba juga tapi datang lagi dalam bentuk penyakit yang berbeda.
    5. Tabiat atau kebiasaan orang yang terserang penyakit ini biasanya berubah. Jadi sensitif, temperamental, tertutup, dan tidak suka keramaian, suka menyendiri, tidak mau disiplin minum obat, malas berobat, dan malas bertanya.

    Seseorang penderita penyakit mistis, sepintas penyakitnya terlihat medis namun  kenyataannya sulit diobati ( tidak sembuh – sembuh ). Pada kebanyakan orang, penderita penyakit mistis ini lama mendapat kesembuhan, walau ia telah berobat ke berbagai dokter, paranormal, ahli ruqyah, dan lain – lain.Tujuan “penyakit” ini membuat penderita patah semangat dan putus asa.

    Cara bekerja penyakit mistis :

    Kesatu; menyerang dalam pikiran bawah sadar. Pada orang yang diserang akan mengalami daya hayal dan angan – angan tinggi, dan frekuensi hayal hampir di setiap waktu senggang. Lama – kelamaan seseorang akan selalu meluangkan waktu untuk berangan – angan.

    Kedua; pada seseorang yang terkena gangguan penyakit ini, ia akan mudah tersinggung dan tidak suka humor.

    Ketiga; pada tahap berikutnya seseorang ini akan mengalami rasa malas, lesu dan tidak semangat, baik semangat bekerja maupun semangat hidup, malas pula bergaul sungguh pun ia bukan tipikal penyendiri, ia senang menyendiri.

    Keempat; jika mendengar ayat – ayat suci ia tidak suka.

    Kelima; seseorang yang terserang penyakit ini biasanya enggan untuk mengetahui perubahan pada sifat dan sikap dirinya.

    Keenam; selalu muncul pikiran – pikiran negatif. Baik kepada orang di sekelilingnya maupun kepada dirinya sendiri. Lama – kelamaan ia akan selalu timbul pertanyaan dalam hatinya, dalam pikirannya dan pada tahap ini seseorang akan mengalami error mental. Ia kerap menciptakan “kawan” bicara dalam pikirannya. Apapun aktifitasnya selalu ia berbicara pada diri sendiri walau soal sepele. Ia akan merasa enjoy dengan “sang kawan pikiran” maka pada tahapan ini tubuh akan mengalami penurunan kekuatan. Ketika ini terjadi maka virus setan yang telah mengintai diri seseorang akan mudah masuk. Mereka siap memasuki area tubuh fisik. Maka terjadilah migrasi setan, jin jahat dalam sistem kekebalan tubuh seseorang. Setan bersama virus ganasnya akan mencari susunan organ tubuh seseorang yang rentan terhadap penyakit. Ketika seseorang sakit maka terlihat sepintas sakit medis.

    Peyembuhan fisik dan mental

    Manusia memiliki tiga unsur dalam kesatuan yaitu Tubuh/raga, Roh/jiwa dan Fikiran. Setiap manusia diberi Allah sifat baik dan sifat jahat. Pada dasarnya sifat jahat bisa dikendalikan oleh sifat baik.

    Tubuh, Jiwa dan Fikiran membentuk manusia sempurna ciptaan Allah SWT, yang pada awalnya berupa insan kamil (manusia sempurna). Dalam perjalanan hidupnya, banyak faktor lainnya memasuki fikiran dan mempengaruhi perasaan manusia yang menyebabkan seseorang menjadi baik atau jahat, seperti pendidikan, pergaulan, lingkungan, dll. atau karena kerasukan mahluk halus.

    Hal-hal itu menyebabkan unsur hewani memasuki tubuh orang itu dan menjadi dominan / kuat, sehingga kepribadian seseorang yang tadinya baik berubah menjadi jahat, pemarah, keras kepala, pemalas, galak, suka mengamuk, dan tidak bisa dikendalikan lagi oleh sifat baik.. Unsur hewani yang merasuki seseorang bisa menyebabkan rusaknya fikiran dan tubuh seseorang.

    Selain itu seseorang yang dirasuki oleh mahluk halus, akan kehilangan kepribadiannya dan akan berubah menjadi pemurung, penyedih, depresif, agresif, meledak-ledak, karena hatinya dipengaruhi oleh mahluk tersebut.

    Mahluk-mahluk tersebut membawa orang itu kedalam kesesatan, menjadi alkoholic, pemakai narkoba, penjahat, bahkan bisa saja jadi pembunuh.

    Pada akhirnya, tubuh/raga tidak bisa lagi menampung perubahan kepribadian tersebut dan menjadi sakit.( Darah tinggi, maag, lever, jantung, pusing-pusing, kerusakan pada organ-organ vital, dll. penyakit dalam.) Organ-organ tubuh berubah fungsi, sel-sel tubuh berubah menjadi sel tumor, kanker, dlsb.

    Penyembuhan Terapi

    1. Membersihkan diri dengan membaca Istighfar.

    Setiap orang pernah melakukan dosa, wajarlah kalau dia memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang pernah diperbuatnya.

    2. Mendekatkan diri pada Allah SWT dengan berzikir kalimah Tauhid, Laa ilaaha ilallah. Agar doa kita dikabulkan oleh-NYA, maka dekatkan diri kita pada Allah SWT, Firman Allah : ” Aku berada dalam diri hambaku yang beriman. ( Ingat lagu ” Tuhan “, Aku dekat Engkau dekat, aku jauh Engkau jauh ).

    3. Membuang sisi gelap dengan terapi Nur Ilahi.

    Membuang Unsur Hewani orang itu, membuang qorin (sifat) jahat dari hati orang itu, melepaskan orang itu dari mahluk-mahluk yang mendompleng, sehingga orang itu menjadi Insan Kamil (manusia sempurna) kembali, setidaknya mendekati. Menumbuhkan sifat-sifat baiknya agar kembali kuat dan mengakar.

    4. Terapi Nur Syifa oleh Bapak H.M. Bambang Irawan S. Dengan memanjatkan doa, beliau memanggil kekuatan Penyembuhan-NYA yang Besar Manfaatnya dan Canggih, berdasarkan surah al-Fatihah – al-Quran dan as Sunnah, menyalurkannya melalui jari-jari tangan beliau ketubuh pasien  (di punggung), bersifat NYATA, bisa dirasakan dan langsung sembuh dengan Idzin dan Ridho Allah SWT.

    5. Menggunakan Media Telur dan Air Penyembuhan Nursyifa. Penyakit, rasa sakit, Qorin jahat, Unsur Hewani dan mahluk yang mendompleng dicabut dan dimasukan kedalam telur untuk kemudian dibuang ke sungai/laut. Air Nursyifa akan mengusir keluar hawa kegelapan dari diri seseorang dan memberikan ketenangan, rasa nyaman, mempercepat kesembuhan dan menyembuhkan berbagai keluhan-keluhan.

    6. Ramuan Obat-obatan dari Tumbuhan dan buah-buahan berkhasiat. Ramuan Tradisionil untuk membantu/mempercepat proses penyembuhan.

    7. Pemijatan pada seluruh tubuh. Untuk lebih mempercepat kesembuhan pasien perlu dipijat seluruh tubuhnya setelah 6 x terapi. ( bagi pasien wanita oleh asisten wanita, bagi pasien pria oleh asisten pria )

    8. Menjalankan Ibadah pada Allah SWT dengan sebaik-baiknya. Pasien harus memohon kepada Allah SWT untuk disembuhkan, berzikir yang ditetapkan, meningkatkan Ibadah, karena Terapi Nur Syifa’  adalah terapi sekaligus ibadah kepada Allah SWT.

    Kolera

    Kolera

    Kolera (juga disebut Asiatic cholera) adalah penyakit menular di saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakterium Vibrio cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang terkontaminasi oleh sanitasi yang tidak benar atau dengan memakan ikan yang tidak dimasak benar, terutama kerang. Gejalanya termasuk diare, perut keram, mual, muntah, dan dehidrasi. Kematian biasanya disebabkan oleh dehidrasi. Kalau dibiarkan tak terawat kolera memiliki tingkat kematian tinggi. Perawatan biasanya dengan rehidrasi agresif “regimen” biasanya diantar secara intravenous, yang berlanjut sampai diare berhenti.

    Sipilis

    Sifilis

    Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum.

    Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).

    Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan; sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut “Peniru Besar” karena sering dikira penyakit lainnya.

    Di Amerika Serikat, dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap tahunnya, dan angka sebenarnya diperkiran lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada lelaki.

    Bila tidak terawat, sifilis dapat menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistem saraf, jantung, atau otak. Sifilis yang tak terawat dapat berakibat fatal. Orang yang memiliki kemungkinan terkena sifilis atau menemukan pasangan seks yang mungkin terkena sifilis dianjurkan untuk segera menemui dokter secepat mungkin.

    Sifilis dapat dirawat dengan penisilin atau antibiotik lainnya. Menurut statistik, perawatan dengan pil kurang efektif dibanding perawatan lainnya, karena pasien biasanya tidak menyelesaikan pengobatannya. Cara terlama dan masih efektif adalah dengan penyuntikan procaine penisilin di setiap pantat (procaine diikutkan untuk mengurangi rasa sakit); dosis harus diberikan setengah di setiap pantat karena bila dijadikan satu dosis akan menyebabkan rasa sakit. Cara lain adalah memberikan kapsul azithromycin lewat mulut (memiliki durasi yang lama) dan harus diamati. Cara ini mungkin gagal karena ada beberapa jenis sifilis kebal terhadap azithromycin dan sekitar 10% kasus terjadi pada tahun 2004. Perawatan lain kurang efektif karena pasien diharuskan memakan pil beberapa kali per hari.

    Perawat kesehatan profesional mengusulkan seks aman dilakukan dengan menggunakan kondom bila melakukan aktivitas seks, tapi tidak dapat menjamin sebagai penjaga yang pasti. Usul terbaik adalah pencegahan aktivitas seksual dengan orang yang memiliki penyakit kelamin menular dan dengan orang berstatus penyakit negatif.

    Penyakit ini pada laki-laki lebih terlihat gejalanya dibandingkan dengan perempuan.Biasanya kaum perempuan tidak mengetahui gejalanya.Gejala yang ada yaitu seperti ruam berwarna merah pada daerah kelamin,dan biasanya sangat gatal.Meski kaum perempuan tidak akan tau apakah dia menderita penyakit sifilis,sebaiknya menjaga diri agar tidak tertular penyakit ini dan menularkan penyakit ini pada orang lain.Dan bagi kaum lelaki sebaiknya juga menjaga diri sendiri agar tidak tertular atau menularkannya pada orang lain.Cara satu-satunya untuk mencegah hal ini terjadi adalah setia pada pasangannya dan juga rutin diperiksa oleh dokter agar tidak menjadi terlalu parah.

    Maag

    Penyakit Maag Disebabkan Bakteri

    Selain karna pola makan yang tidak teratur ternyata penyebab lain dari timbulnya penyakit Maag disebabkan bakteri.

    Dalam keadaan tidak aktif, makhluk ini berubah bentuk menjadi cocoid yang berlindung dalam kapsulnya.

    Bakteri ini memerlukan urea (hasil akhir utama dari metabolisme protein mamalia) serta hemin (pigmen merah dalam darah) untuk berkembang biak.

    Ternyata hanya sel-sel jaringan mukus dalam lambung yang dapat menyimpan nutrisi esensial ini.

    Tentunya, kalau tidak dibasmi, akan tumbuh subur dan bisa bertahan hidup sampai puluhan tahun dalam lambung manusia sambil menggegoroti daerah di sekitar “rumahnya”.

    Karena lambung tempat hidup paling nyaman baginya, dia ogah bermigrasi ke organ pencernaan lain seperti usus besar, esofagus. Penyakit yang diakibatkan oleh bakteri ini tidak bedanya dengan penderita sakit maag biasa.

    Yakni mual kembung dan nyeri. Hanya, bedanya berulang kali penyakitnya kambuh. Hanya, pada kasus terparah bisa sampai mengakibatkan muntah dan berak darah.

    Bakteri ini dapat berpindah melalui ludah dan masuk ke mulut. Misalnya penggunaan gelas, sendok, atau piring makan secara bersama-sama. karena kurang higienis, makanan bisa terkontaminasi faeses yang mengandung bakteri itu.

    Penyakit maag memang merupakan penyakit umum yang biasanya dapat disembuhkan dengan obat jenis antasid.

    Tapi kalau setelah dua minggu diobati penyakitnya tidak juga sembuh, jangan segan-segan untuk memeriksakan diri kembali.

    Difteri


    Jumat, Februari 12, 2010 |

    Difteri merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya pada anak anak. Penyakit ini mudah menular dan menyerang terutama daerah saluran pernafasan bagian atas. Penularan biasanya terjadi melalui percikan ludah dari orang yang membawa kuman ke orang lain yang sehat. Selain itu penyakit ini bisa juga ditularkan melalui benda atau makanan yang terkontaminasi.

    Difteri disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae, suatu bakteri gram positif yang berbentuk polimorf, tidak bergerak dan tidak membentuk spora. Gejala utama dari penyakit difteri yaitu adanya bentukan pseudomembran yang merupakan hasil kerja dari kuman ini. Pseudomembran sendiri merupakan lapisan tipis berwarna putih keabu abuan yang timbul terutama di daerah mukosa hidung, mulut sampai tenggorokan. Disamping menghasilkan pseudomembran, kuman ini juga menghasilkan sebuah racun yang disebut eksotoxin yang sangat berbahaya karena menyerang otot jantung, ginjal dan jaringan syaraf.

    Menurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu :
    – Infeksi ringan bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri menelan.
    – Infeksi sedang bila pseudomembran telah menyerang sampai faring (dinding belakang rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring.
    – Infeksi berat bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi seperti miokarditis (radang otot jantung), paralisis (kelemahan anggota gerak) dan nefritis (radang ginjal).

    Disamping itu, penyakit ini juga dibedakan menurut lokasi gejala yang dirasakan pasien :
    – Difteri hidung bila penderita menderita pilek dengan ingus yang bercampur darah.
    – Difteri faring dan tonsil dengan gejala radang akut tenggorokan, demam sampai dengan 38,5 derajat celsius, nadi yang cepat, tampak lemah, nafas berbau, timbul pembengkakan kelenjar leher. Pada difteri jenis ini juga akan tampak membran berwarna putih keabu abuan kotor di daerah rongga mulut sampai dengan dinding belakang mulut (faring).
    – Difteri laring dengan gejala tidak bisa bersuara, sesak, nafas berbunyi, demam sangat tinggi sampai 40 derajat celsius, sangat lemah, kulit tampak kebiruan, pembengkakan kelenjar leher. Difteri jenis ini merupakan difteri paling berat karena bisa mengancam nyawa penderita akibat gagal nafas.
    – Difteri kutaneus dan vaginal dengan gejala berupa luka mirip sariawan pada kulit dan vagina dengan pembentukan membran diatasnya. Namun tidak seperti sariawan yang sangat nyeri, pada difteri, luka yang terjadi cenderung tidak terasa apa apa.

    Melihat bahayanya penyakit ini maka bila ada anak yang sakit dan ditemukan gejala diatas maka harus segera dibawa ke dokter atau rumah sakit untuk segera mendapatkan penanganan. Pasien biasanya akan masuk rumah sakit untuk diopname dan diisolasi dari orang lain guna mencegah penularan. Di rumah sakit akan dilakukan pengawasan yang ketat terhadap fungsi fungsi vital penderita untuk mencegah terjadinya komplikasi. Mengenai obat, penderita umumnya akan diberikan antibiotika, steroid, dan ADS (Anti Diphteria Serum).

    Dengan pengobatan yang cepat dan tepat maka komplikasi yang berat dapat dihindari, namun keadaan bisa makin buruk bila pasien dengan usia yang lebih muda, perjalanan penyakit yang lama, gizi kurang dan pemberian anti toksin yang terlambat.

    Walaupun sangat berbahaya dan sulit diobati, penyakit ini sebenarnya bisa dicegah dengan cara menghindari kontak dengan pasien difteri yang hasil lab-nya masih positif dan imunisasi.